Yuk Kenali Strategi dalam Penetapan Harga Produk

Nama    : Alifa Tri Febrianti 

NIM       : 20190701098 

Assalamu'alaikum teman-teman semua, bagaimana kabarnya? semoga selalu dalam keadaan sehat ya πŸ˜ŠπŸ‘‹

Pada postingan sebelumnya kita sudah membahas lebih dalam mengenai Faktor-faktor penting saat ingin mengadakan Festival Pemasaran. Bagi teman-teman yang ketinggalan postingan sebelumnya bisa langsung klik link berikut: Faktor-Faktor Penting saat Mengadakan Festival Pemasaran

Nah pada postingan kali ini saya mau membagikan materi kewirausahaan mengenai definisi dari harga, tujuan penetapan harga, strategi serta taktik penetapan harga, dan contoh penerapan strategi harga pada usaha saya pribadi... 

Yuk Simak, semoga bermanfaat ya teman-teman 😊

Apa itu Penetapan Harga?

Harga dalam bahasa inggris disebut price, selain itu dalam bahasa arab berasal dari kata tsaman atau sir’u yang artinya nilai dari sesuatu dan harga yang terjadi didasarkan atas suka sama suka (an-taradin), dimana kata tsaman menunjukkan harga ril yang sudah disepakati. Sedangkan kata sir’u artinya harga yang sudah ditetapkan untuk suatu produk dagangan. Sehingga harga adalah suatu perwujudan nilai pada suatu barang maupun jasa dalam satuan uang (Rozalinda, 2014 dalam Nurapniah, 2018). 

Penetapan harga termasuk bagian yang penting dan kompleks dalam manajemen pemasaran suatu bisnis. Penerapan harga adalah suatu elemen yang kritis dan penting yang tergabung dalam pemasaran dengan tujuan mendeskripsikan persepsi mengenai kualitas produk, sehingga penetapan harga menjadi kontributor penting untuk memposisikan suatu produk (Nurapniah, 2018). Dimana penetapan harga suatu produk dibagi menjadi beberapa sasaran (Nurapniah, 2018) yakni sasaran untuk mendapatkan keuntungan; sasaran untuk memperoleh yang besar; dan sasaran untuk menghadapi persaingan. 

Tujuan Penetapan Harga

Penetapan harga oleh suatu bisnis memiliki tujuan yang hendak dicapai, berikut tujuan penetapan harga secara umum (Nurapniah, 2018), yaitu: 

1. Untuk Kelangsungan Hidup 

Suatu perusahaan akan berusaha mengejar kelangsungan hidup untuk tujuan utama jangka pendek ketika perusahaan mengalami kelebihan dari segi kapasitas, memiliki persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah-ubah. Hal tersebut dilakukan agar pabrik dapat tetap beroperasi dan persediaan dapat terus berputar, sehingga perusahaan menurunkan harga. Dimana perusahaan berpikir bahwa pada kondisi tersebut laba menjadi kurang penting dibandingkan kelangsungan hidup, selama harga tersebut masih dapat menutupi biaya variabel dan biaya tetap, perusahaan akan tetap dapat terus berjalan. 

2. Laba Sekarang Maksimum

Beberapa perusahaan akan mencoba untuk menetapkan harga dengan memaksimalkan laba sekarang. Dimana para perusahaan tersebut membuat perkiraan akan permintaan dan biaya yang saling berkaitan dengan beberapa alternatif harga yang akan menghasilkan laba maksimum. Sehingga, strategi ini berasumsi bahwa perusahaan telah mengetahui permintaan dan biayanya, padahal kenyataannya kedua hal tersebut sulit untuk diperkirakan. 

3. Untuk Memperbesar Market Share

Dengan tujuan agar jumlah pelanggan meningkat dan para pelanggan dari pesaing dapat beralih ke produk yang hendak ditawarkan, maka perusahaan menetapkan harga dengan harga yang murah. 

4. Mutu Produk 

Dimana perusahaan biasanya menentukan harga setinggi mungkin karena terdapat anggaran bahwa produk yang memang berkualitas akan menawarkan harga yang lebih tinggi dari pesaing. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan terhadap konsumen bahwa produk atau jasa yang ditawarkan mempunyai kualitas yang lebih tinggi dari pesaing. 

5. Karena Pesaing

Penetapan harga dengan cara melihat harga yang ditetapkan pesaing, yang bertujuan agar harga yang ditawarkan tidak melebihi dari harga pesaing.  

Strategi dan Taktik Penetapan Harga 

Berikut ini beberapa teknik atau strategi dari penetapan harga produk (Nurapniah, 2018), yaitu:

1. Strategi Penetapan Harga Produk Baru

Dalam strategi ini, untuk dapat mengenalkan produk baru menjadi suatu tantangan tersendiri. Dimana penetapan harga produk inovatif yang telah dilindungi hak paten dan produk tiruan dari yang sudah ada. Sehingga perusahaan yang memiliki produk inovatif tersebut dapat memilih antara dua strategi berikut: 

- Penetapan Harga Skimming

Pada awal produk dirilis ditetapkan harga tinggi. Kemudian seiring berjalannya harga dikurangi secara bertahap agar dapat bersaing dipasaran. Sehingga tujuannya agar dapat memaksimalkan keuntungan dalam jangka pendek, namun skimming hanya dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu. Beberapa hal yang harus diperhatikan, kualitas produk harus berbanding lurus dengan harga yang mahal serta jumlah konsumen yang menginginkan produk dengan harga yang ditetapkan memadai. Selain itu, biaya produksi perusahaan dalam jumlah yang realtif kecil tidak terlalu tinggi dan pesaing tidak akan masuk ke pasar dengan mudah untuk menjual harga yang lebih murah. 

- Penetapan Harga Penetrasi

Dalam strategi ini, perusahaan di awal produk dirilis penetapan harga produk sudah sesuai standar atau dapat dikatakan rendah dengan tujuan agar dapat segera diterima oleh pasar secara lebih luas. Tujuan utamanya untuk mendapatkan pelanggan yang setia menggunakan produk tertentu. 

2. Strategi Penetapan Harga berdasarkan Persepsi Pelanggan mengenai Nilai. 

Menurut Kotler dan Amstrong (1997 dalam Nurapniah, 2018) menyatakan bahwa strategi penetapan harga didasarkan atas persepsi pelanggan terhadap nilai yang dibedakan sebagai berikut: 

- Penetapan Harga Berdasarkan Nilai Konsumen

Strategi ini menggunakan persepsi konsumen mengenai nilai, dimana kunci dalam penetapan harga bukan biaya dari penjual. Sehingga penetapan harga berorientasi pada pelanggan, hal ini menyangkut pada nilai yang konsumen berikan dari keuntungan memiliki produk tersebut dengan harga yang menangkap nilai tersebut. 

- Penetapan Harga Berdasarkan Biaya Penetapan Harga

Berdasarkan biaya yang berkaitan dengan penetapan harga didasarkan biaya untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan menjual produk. Sehingga komponen biaya penting dalam startegi penetapan harga produk. Terdapat beberapa perusahaan yang berusaha untuk menekan biaya produksinya agar serendah mungkin. 

- Penetapan Harga Berdasarkan Return of Investment (ROI). 

Dalam strategi ini, para perusahaan biasanya menetapkan suatu harga yang dapat memperoleh penghasilan tertentu yang disebut juga target ROI picing. Teknik ini menuntut perusahaan untuk menetapkan biaya dan tingkat keuntungannya dengan cara meramalkan jumlah produk yang akan dijual perusahaan selama satau tahun mendatang. 

Berikut beberapa taktik penetapan harga yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menetapkan harga produk atau jasanya (Tim Dosen, 2022), yaitu: 

- Harga Ganjil

Teknik ini dikenal penetapan harga ganti, biasanya para perusahaan membuat harga yang berakhiran dengan angka ganjil, seperti 5, 7, atau 9 karena meyakini bahwa produk yang dijual dengan harga ganjil tampak jauh lebih murah daripada produk dengan harga bulat. 

- Harga Geografis

Teknik ini penetapan harga ini digunakan berdasarkan pertimbangan pada biaya pengiriman barang dagangan ke pelanggan di berbagai wilayah geografis. Penetapan harga geografis salah satu jenisnya yaitu penetapan harga zona, dimana perusahaan menjual produk dengan harga yang berbeda untuk pelanggan yang berada pada wilayah yang berbeda. 

- Harga Bundling

Teknik bundling adalah suatu bentuk mengelompokkan beberapa produk atau jasa atau keduanya untuk dijadikan satu paket yang menawarkan nilai tambah bagi pelanggan dengan harga khusus, dimana terdapat banyak pengusaha yang mendapatkan manfaat pemasaran dari strategi ini.

Contoh Penerapan Strategi Harga Produk

Produk bisnis saya yaitu totebag berbahan kanvas dengan desain yang unik. Dalam penerapan strategi harga produk saya menetapkan menggunakan strategi harga ganjil, berdasarkan penjelasan di atas harga produk yang biasa ditawarkan berakhiran dengan angka ganjil. Karena hal ini diyakini bahwa produk yang dijual dengan harga ganjil tampak jauh lebih murah daripada produk dengan harga bulat. Harga produk totebag yang saya tetapkan untuk dijual kepada konsumen yaitu Rp 40.000,- /pcs, berdasarkan rumus markup pricing, yaitu: 

Harga Jual = Modal + (Modal x Persen Profit)

Perhitungannya: 

Harga Jual = Rp 25.000 + (Rp 25.000 x 60%) = Rp 40.000,- 

Namun dengan menggunakan strategi harga ganjil, produk yang dijual menjadi Rp 39.999,- bukan Rp 40.000,-/pcs. 

Kesimpulan 

Berdasarkan pemaparan di atas, berikut kesimpulan berupa poin-poin penting yang sudah dibahas, yaitu: 

  • Definisi harga adalah suatu perwujudan nilai pada suatu barang maupun jasa dalam satuan uang. Selain itu, definisi penetapan harga adalah suatu elemen yang kritis dan penting yang tergabung dalam pemasaran dengan tujuan mendeskripsikan persepsi mengenai kualitas produk, sehingga penetapan harga menjadi kontributor penting untuk memposisikan suatu produk. 
  • Tujuan penetapan harga diantaranya untuk kelangsungan hidup, laba sekarang maksimum, untuk memperbesar market share, mutu produk dan karena pesaing.
  • Beberapa strategi dan taktik penetapan harga yaitu strategi penetapan harga produk baru (skimming dan penetrasi), strategi penetapan harga berdasarkan persepsi pelanggan mengenai nilai (nilai konsumen, penetapan harga, dan return of investment), dan taktik penetapan harga (ganjil, geografis, bundling, dll.) 
  • Contoh penerapan strategi harga produk yang saya gunakan yaitu harga ganjil dengan harga produk totebag Rp 39.999,- per pcs. 

Sampai disini dulu pembahasannya ya teman-teman, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua dan menambah ilmu serta wawasan baru, sampai bertemu di postingan selanjutnya! πŸ‘‹πŸ˜Š

Daftar Pustaka

Nurapniah. (2018). Perspektik ekonomi islam tentang penetapan harga dan pengaruhnya terhadap volume penjualan: Studi di PT. Prima Land Pandeglang 2014 – 2016. (Skripsi, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten). Diakses dari http://repository.uinbanten.ac.id/1970/4/BAB%20II.pdf

Tim Dosen. (2022). Modul sesi 9: Strategi penetapan harga. (Modul Kewirausahaan 3, Universitas Esa Unggul). 

Previous
Next Post »