Apa Saja Bisnis Retail yang Sukses dan Tutup di Indonesia?

 


Nama    : Alifa Tri Febrianti 

NIM       : 20190701098 

Assalamu'alaikum teman-teman semua, bagaimana kabarnya? semoga selalu dalam keadaan sehat ya πŸ˜ŠπŸ‘‹

Pada postingan sebelumnya kita sudah membahas lebih dalam mengenai event marketing. Bagi teman-teman yang ketinggalan postingan sebelumnya bisa langsung klik link berikut: Event Marketing: Expo “Art of Growing Creativity Unique”

Nah pada postingan kali ini saya mau membagikan materi kewirausahaan mengenai definisi dari bisnis retail, contoh bisnis retail yang sukses dan tutup, dan analisa dari salah satu bisnis retail yang tutup. 

Semoga bermanfaat ya teman-teman 😊

Apa Itu Bisnis Retail? 

Bisnis retail adalah suatu kegiatan bisnis yang bertujuan untuk menambahkan nilai produk serta layanan yang dijual terhadap konsumen, baik untuk penggunaan pribadi maupun keluarganya (Tim Dosen, 2022). Jadi, penjualan barang atau jasa terhadap konsumen sudah dalam jumlah satuan atau eceran, sehingga konsumen dapat menggunakan barang atau jasa tersebut secara pribadi, namun tidak untuk diperjual belikan kembali.

Bisnis retail tidak hanya yang penjualannya di toko saja, akan tetapi retail juga termasuk ke dalam bentuk jasa seperti penjualan layanan penginapan, jasa berobat ke dokter, dll. Selain itu ada juga pengeceran non-toko sehingga produk dapat dipesan melalui e-commerce

Apa Itu Istilah Pengecer?

Dalam bisnis retail terdapat istilah pengecer yakni suatu bisnis yang menjual produk atau jasa terhadap konsumen yang ditujukan untuk penggunaan pribadi atau keluarganya saja. Pengecer ini berperan sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen. Sehingga pengecer ini menciptakan nilai dari kegiatan yang dilakukan (Tim Dosen, 2022) diantaranya: 

1. Pengecer menyediakan berbagai produk dan jasa, sehingga konsumen dapat memilih berbagai pilihan produk dari berbagai merek, ukuran yang bervariasi, dan harga di satu lokasi. Hal ini memudahkan konsumen ketika membutuhkan beberapa produk atau jasa hanya perlu membeli dalam satu tempat saja.  

2. Pengecer melakukan pemecahan secara massal, hal ini menjadi penting karena produsen dapat melakukan produksi dan pengiriman barang dengan efisien dan dalam jumlah yang banyak pada satu waktu, sedangkan dari sisi konsumen dapat membeli barang tertentu yang dibutuhkan dengan jumlah yang relatif kecil. 

3. Pengecer menyimpan semua persediaan, sehingga ketika konsumen membutuhkan dan menginginkan suatu barang akan tersedia saat itu juga. 

4. Pengecer menyediakan jasa, salah satunya ketika konsumen membutuhkan dan menginginkan barang dapat menggunakan jasa kredit yang ditawarkan pengecer, beli barang sekarang dan bisa bayar nanti. 

Contoh Bisnis Retail yang Sukses di Indonesia

Teman-teman mungkin sudah banyak yang tahu dan pernah mencoba membeli produk retail ini, ada yang sudah cukup lama sekali didirikan pada tahun 1979 yaitu Tip Top dan sampai saat ini masih beroperasional. Berikut contoh bistis retail yang sukses di Indonesia, diantaranya: 

1. Tip Top Swalayan (Ria, 2019) merupakan perusahaan retail dengan bentuk supermarket yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, pakaian, elektronik, dll. Tip top didirikan sudah sangat lama dan masih bertahan sampai saat ini, yaitu pada tahun 1979. 

2. Toserba Yogya (Ryan, 2020) merupakan perusahaan retail dengan bentuk supermarket dan juga department store. Perusahaan ini menjual berbagai produk makanan, minuman, dan barang-barang lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen. Toserba yogya ini didirikan sudah cukup lama yakni pada tahun 1982. 

3. Indomaret (Indomaret.co.id, n.d.) merupakan perusahaan retail dengan bentuk minimarket atau gerai di berbagai kawasan seperti perumahan, kantor, wisata, dll., yang menjual kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari. Indomaret didirikan pada tahun 1988. 

4. Hypermart (Arviana, 2017) merupakan perusahaan retail dengan bentuk supermarket yang menjual berbagai produk grosir, minuman, perangkat keras (hardware), perlengkapan rumah tangga, dll. Hypermart didirikan pada tahun 2004. 

Contoh Bisnis Retail yang Tutup di Indonesia

1. Giant (Elkomaria, 2014) merupakan perusahaan retail yang menjual berbagai produk kebutuhan sehari-hari konsumen. Giant didirikan pada tahun 2002, sampai pada akhirnya menyatakan tutup pada tahun 2021. 

2. Centro (Sukmawijaya, dkk., 2021) merupakan perusahaan retail yang menjual kebutuhan sehari-hari, busana, dan apparel. Centro didirikan pertama kali pada tahun 2003, dan dinyatakan tutup pada tahun 2021. 

Analisis Bisnis Retail yang Tutup di Indonesia 

Berikut analisis salah satu dari bisnis retail yang tutup di Indonesia, yaitu Giant. Giant mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita khususnya masyarakat Indonesia. Giant sudah didirikan sejak lama pada tahun 2002, sampai akhirnya menyatakan menyerah atau resmi tutup pada tahun 2021. Beberapa fakta yang dilakukan giant dalam menutup bisnisnya (Hakim, 2021), yakni pemilik perusahaan memberikan kompensasi sesuai UU Cipta Kerja kepada seluruh karyawannya; seluruh karyawan yang bekerja di giant terancam di PHK sebanyak 2.700 orang; pemilik usaha memberikan kesempatan kepada karyawan yang terdampak PHK untuk pindah ke lini bisnis lainnya yang dimiliki oleh Hero Group seperti Guardian, IKEA, dan Heri Supermarket; dan setelah penutupan giant, pemilik usaha akan membuka 100 gerai guardian di Indonesia. Terdapat beberapa alasan atau penyebab bisnis retail ini tutup, yaitu: 

1. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri (Kencana, 2021) menyampaikan bahwa alasan giant tutup usaha karena faktor bisnis, selain persaingan yang cukup ketat, giant ini juga mengalami dampak dari pandemi Covid-19 dan pemilik giant melihat potensi ke brand lain yang pertumbuhannya lebih tinggi dari giant. Pandemi Covid-19 memang menjadi impact yang besar kepada berbagai perusahaan di Indonesia, karena banyaknya keterbatasan-keterbatasan dan seluruh masyarakat Indonesia dianjurkan untuk lebih banyak berada di rumah. Sehingga mungkin, supermarket yang berbentuk toko fisik menjadi jarang dikunjungi yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya jumlah penjualan. 

2. Alasan utama pemilik giant menutup semua gerainya yakni ingin memfokuskan bisnisnya ke brand lain miliknya yang mempunyai potensi pertumbuhan lebih tinggi yaitu IKEA, Guardian, dan Hero supermarket (Aditya, 2021). Strategi bisnis tersebut diambil sebagai bentuk adaptasi dari Hero Group terhadap dinamika pasar serta perkembangannya yang terus berubah-ubah. Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall (Pratama, 2021) tetap memiliki keyakinan bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan, kecantikan dan kebutuhan sehari-hari mempunyai potensi perkembangan yang tinggi. Sehingga pemilik perusahaan menargetkan dalam waktu dua tahun untuk menggandakan empat kali lipat gerai IKEA dan Guardian. 

Kesimpulan 

Berdasarkan pemaparan di atas, berikut kesimpulan berupa poin-poin penting yang sudah dibahas, yaitu: 
  • Definisi dari bisnis retail yakni kegiatan bisnis yang bertujuan menambahkan nilai produk serta layanan yang dijual terhadap konsumen, baik untuk penggunaan pribadi maupun keluarganya. 
  • Istilah pengecer yakni suatu bisnis yang menjual produk atau jasa terhadap konsumen yang ditujukan untuk penggunaan pribadi atau keluarganya saja.
  • Pengecer menciptakan nilai sebagai berikut: menyediakan berbagai produk dan jasa,  melakukan pemecahan secara massal, menyimpan semua persediaan, dan menyediakan jasa. 
  • Contoh bisnis retail yang tutup di Indonesia, yaitu: tip top, toserba yogya, indomaret, hypermart, dll. 
  • Contoh bisnis retail yang tutup di Indonesia, yaitu: giant dan centro. 
  • Analisis mengapa giant tutup, karena persaingan usaha yang ketat, dampak pandemi covid-19, dan hendak mengembangkan bisnis lainnya yang dimiliki Hero Group yaitu IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
Sampai disini dulu pembahasan mengenai bisnis retailnya ya teman-teman, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua dan menambah ilmu dan wawasan baru, sampai bertemu di postingan selanjutnya! πŸ‘‹πŸ˜Š

Sumber Referensi

Aditya, R. (2021, 26 Mei). Giant Tutup:Waktu Penutupan, Penyebab, dan Fakta Menarik (Unggahan Suara.com). Diakses dari https://www.suara.com/news/2021/05/26/131130/giant-tutup-waktu-penutupan-penyebab-dan-fakta-menarik

Arviana, H. (2017). Pengaruh sales promotion, store atmosphere dan visual merchandising terhadap impulse buying: Survey pada pelanggan Hypermart Pondok Gede. (Skripsi, Universitas Negeri Jakarta). Diakses dari http://repository.fe.unj.ac.id/2048/2/8215132309_Chapter1.pdf

Elkomaria. (2014). Pengaruh store atmosphere dan store image terhadap keputusan pembelian ulang pelanggan giant pekanbaru. (Skripsi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau). Diakses dari https://repository.uin-suska.ac.id/4048/5/BAB%20IV.pdf

Hakim, A. R. (2021, 01 Agustus). Fakta-fakta di Balik Tutupnya Seluruh Gerai Giant (Unggahan Liputan6.com). Diakses dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/4621131/fakta-fakta-di-balik-tutupnya-seluruh-gerai-giant

Indomaret.co.id. (n.d.). Sejarah & Filosofi Perusahaan (Unggahan Indomaret.co.id). Diakses dari https://indomaret.co.id/home/index/sejarah-visi

Kencana, M. R. B. (2021, 04 Juni). Kemnaker Buka-bukaan Penyebab Gerai Giant Ditutup (Unggahan Liputan6.com). Diakses dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/4574117/kemnaker-buka-bukaan-penyebab-gerai-giant-ditutup

Pratama, A. M. (2021, 26 Mei). Apa Alasan Gerai Giant Akan Ditutup? (Unggahan money.kompas.com). Diakses dari https://money.kompas.com/read/2021/05/26/070000026/apa-alasan-gerai-giant-akan-ditutup?page=all

Ria, P. H. (2019). Pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT Tip Top Swalayan Depok. (Skripsi, Universitas Bina Sarana Informatika). Diakses dari https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/250850/File_11-Bab-III-Pembahasan.pdf

Ryan, M. (2020). Mengoptimalisasi proses bisnis PT Akur Pratama (Griya Setiabudi) di divisi Food dalam meningkatkan Inventory Management. (Skripsi, Universitas Multimedia Nusantara). Diakses dari https://kc.umn.ac.id/16906/4/BAB_II.pdf

Sukmawijaya, dkk. (2021, 18 Mei). Dari Debenhams sampai Centro, Ini Bisnis Ritel yang Berguguran di Indonesia (Unggahan Kumparan.com). Diakses dari https://kumparan.com/kumparanbisnis/dari-debenhams-sampai-centro-ini-bisnis-ritel-yang-berguguran-di-indonesia-1vleEEYjOUQ/full

Tim Dosen. (2022). Modul pertemuan 5: Manajemen retail. (Modul kewirausahaan 3, Universitas Esa Unggul). 
Previous
Next Post »