Penerapan Manajemen Resiko Bisnis ToteBag

Nama    : Alifa Tri Febrianti 

NIM       : 20190701098 

Assalamu'alaikum teman-teman semua, bagaimana kabarnya? Senang sekali ya seminggu yang lalu habis liburan tahun baru.. Semoga semakin semangat untuk jalanin aktivitas seperti biasa di tahun 2023 ini 😊

Semoga kita selalu dalam keadaan sehat ya 😊👋

Pada postingan kali ini saya mau membagikan materi kewirausahaan mengenai definisi dari resiko, manajemen resiko, penerapan dari manajemen resiko pada bisnis totebag usaha saya pribadi... 

Pasti penasaran kan? Yuk Simak, semoga bermanfaat ya teman-teman 😊

Apa itu Resiko?

Pada umumnya orang beranggapan bahwa “resiko” sebagai sesuatu hal yang merugikan. Hal tersebut juga dipaparkan dalam modul bahwa resiko juga dapat di artikan sebagai suatu kejadian yang merugikan (Tim Dosen, 2022). Menurut pendapat Silalahi (1997 dalam Astuti, 2015) bahwa resiko adalah suatu bentuk penyimpangan berdasarkan hasil aktual dari hasil yang diharapkan. Artinya terdapat hasil yang diperoleh berbeda dengan hasil yang diharapkan. Namun, ternyata resiko tidak hanya berkaitan dengan sesuatu hal yang merugikan saja, menurut Silalahi (1997 dalam Astuti, 2015) terdapat dua jenis resiko secara umum yaitu resiko spekulatif (speculative risk) dan resiko murni (pure risk). Dalam jenis resiko spekulatif di dalamnya terdapat dua kemungkinan resiko yakni menguntungkan atau merugikan, dimana hal ini berkaitan dengan resiko dalam bidang bisnis atau usaha (Silalahi, 1997 dalam Astuti, 2015). Sedangkan, resiko murni di dalamnya hanya terdapat satu kemungkinan yaitu merugikan (Silalahi, 1997 dalam Astuti, 2015).

Apa itu Manajemen Resiko? 


Terdapat beberapa definisi dari berbagai tokoh mengenai manajemen resiko diantaranya menurut (Arifin, 2005 dalam Astuti, 2015) merupakan suatu proses pembuatan keputusan secara rasional mengenai resiko dalam keseluruhan proses penanggulangan resiko termasuk evaluasi resiko, serta menerapkan pilihan dan kontrol resiko. Lebih lanjut, menurut Idroes (2008 dalam Astuti, 2015) manajemen resiko merupakan suatu metode yang dilakukan secara logis dan terstruktur dalam mengidentifikasi, mengukur, menentukan sikap, menetapkan suatu solusi, melakukan pemantauan, dan pelaporan resiko pada saat proses berlangsung. Dengan demikian, penting sekali untuk mengelola atau memanajemen resiko agar dapat menghindari kemungkinan terburuk berupa kerugian yang signifikan. Tujuan dari manajemen resiko itu sendiri untuk mengelola resiko yang ada agar dapat meendapatkan hasil yang optimal. 

Penerapan Manajemen Resiko pada Bisnis Totebag 


Dalam manajemen resiko terdapat beberapa proses yang dilakukan diantaranya identifikasi resiko, evaluasi serta pengukuran resiko, dan pengelolaan resiko (Tim Dosen, 2022). Berikut contoh manajemen resiko pada bisnis totebag kanvas dengan desain kreatif milik saya pribadi:

1. Identifikasi Resiko merupakan suatu proses mengidentifikasi berbagai kemungkinan terjadinya resiko yang dapat berdampak pada terhambatnya pencapaian tujuan suatu organisasi/perusahaan (Tim Dosen, 2022). Dimana proses ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai resiko-resiko yang mungkin muncul serta mengukur seberapa besar dampaknya terhadap perusahaan. Identifikasi resiko ini dilakukan dengan bantuan penggunaan checklist (Astuti, 2015). Berikut identifikasi resiko berdasarkan bisnis totebag saya pribadi, yaitu: 
  • Banyaknya pesaing dan harga rendah yakni resiko pertama mengenai terlalu banyaknya pesaing yang menjual produk totebag dengan kualitas yang sama dan harga yang lebih rendah. 
  • Trend desain yang terus berkembang yakni resiko trend desain di era saat ini yang sangat cepat berubah sehingga produk yang dihasilkan memungkinkan kurang diminati oleh pasar. 
  • Kesulitan bahan baku yakni resiko kesulitan dalam mencari bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan untuk membuat desain yang unik. 
  • Keterlambatan proses produksi yakni resiko lainnya mengenai keterlambatan dalam proses produksi karena masalah teknik atau kesalahan desain. 
  • Kegagalan promosi produk yakni resiko kegagalan dalam mengelola proses pemasaran dan promosi yang efektif mungkin saja dapat terjadi. 

2. Evaluasi dan Pengukuran Resiko memiliki tujuan untuk dapat memahami karakteristik resiko menjadi lebih baik (Tim Dosen, 2022). Jika pengusaha mempunyai pemahaman yang lebih baik, maka bukan tidak mungkin resiko yang ada akan lebih mudah untuk dikendalikan. Sehingga, evaluasi dapat dilakukan secara sistematis agar dapat mengukur resiko tersebut (Tim Dosen, 2022). Berikut evaluasi dan pengukuran resiko berdasarkan bisnis totebag saya pribadi dengan cara: 
  • Dapat menentukan tingkat kerentanan perusahaan terhadap setiap risiko yang telah teridentifikasi dengan cara menilai dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut.
  • Dapat menilai tingkat resiko dengan cara menggabungkan dampak dan kemungkinan terjadinya menjadi satu skor. Dimana resiko dengan skor paling tinggi akan menjadi prioritas utama dalam pengelolaan risiko.

3. Pengelolaan Resiko, pada tahap ini resiko harus dikelola dengan baik. Ketika suatu perusahaan tidak berhasil mengelola resiko yang ada, maka konsekuensi yang didapatkan perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar. Sehingga resiko dapat dikelola dengan berbagai cara diantaranya penghindaran, ditahan, diversifikasi, atau didelegasikan ke pihak lain (Tim Dosen, 2022). Berikut pengelolaan resiko berdasarkan bisnis totebag saya pribadi dengan cara: 
  • Dapat menentukan strategi untuk menghindari risiko, mengurangi risiko, menerima risiko atau mengalihkan risiko kepada pihak lain.
  • Dapat membuat rencana tindakan yang sesuai dengan strategi yang telah ditentukan. Misalnya, jika terlalu banyaknya pesaing adalah resiko prioritas, maka dapat dilakukan diversifikasi desain produk atau fokus pada target pasar yang lebih spesifik. 
  • Dapat memberikan pengawasan dan mengevaluasi keberhasilan pengelolaan risiko secara teratur.

Kesimpulan 

Berdasarkan pemaparan di atas, berikut kesimpulan berupa poin-poin penting yang sudah dibahas, yaitu: 
  • Definisi resiko adalah suatu bentuk penyimpangan berdasarkan hasil aktual dari hasil yang diharapkan. Sehingga dapat diartikan hasil yang diperoleh berbeda dengan hasil yang diharapkan.
  • Definisi manajemen resiko adalah suatu metode yang dilakukan secara logis dan terstruktur dalam mengidentifikasi, mengukur, menentukan sikap, menetapkan suatu solusi, melakukan pemantauan, dan pelaporan resiko pada saat proses berlangsung.
  • Penerapan manajemen resiko pada bisnis totebag berdasarkan pada proses yang dilakukan diantaranya identifikasi resiko, evaluasi serta pengukuran resiko, dan pengelolaan resiko. 
Sampai disini dulu pembahasannya ya teman-teman, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua dan menambah ilmu serta wawasan baru, sampai bertemu di postingan selanjutnya! 👋😊

Daftar Pustaka:

Astuti, U. (2015). Manajemen resiko jasa service dan sparepart handphone pada x-tronic ponsel ditinjau menurut ekonomi syari’ah: Studi kasus Jl Garuda Sakti KM 1 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru [Skripsi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau]. Diakses dari https://repository.uin-suska.ac.id/6650/4/BAB%20III.pdf

Tim Dosen. (2022). Modul pertemuan 13: Manajemen resiko. (Modul Kewirausahaan 3, Universitas Esa Unggul). 
Latest
Previous
Next Post »